IndiHome dan Kekompakan Warga Magersari Sebagai Budaya Gotong-Royong
Era pandemi, sempat membuat panik banyak orang karena segala pemasukan menjadi berkurang. Tidak hanya itu, harga barang-barang pun juga tambah mahal. Hal ini membuat banyak orang kelabakan ingin memangkas pengeluaran, dan ternyata IndiHome bisa loh menjadi solusi nyata.
Kamu nggak percaya? Saya ada kisah unik tentang IndiHome ini, sebuah kisah yang bakalan menginspirasi, dan membuat kamu terheran-heran. Satu koneksi wifi, tetapi bisa juga ya menyatukan masyarakat kampung yang satu ini, baca terus sampai akhir ya!
IndiHome, Solusi Akses Internet Tanpa Batas untuk Warga Magersari
Menjadi salah satu anggota dari warga desa, kompak antara satu dengan yang lain dan saling gotong-royong adalah khas dari pedesaan.
Namun, jika kompaknya terkait koneksi internet?
Kata gotong-royong tentu saja sangat berhubungan dengan saling bahu-membahu untuk bisa lebih terasa ringan dalam menjalankan suatu kegiatan.
Di sebuah desa bernama Krembangan, lebih tepatnya dusun Magersari Kec. Taman Kab. Sidoarjo, ternyata tidak hanya gotong-royong dalam hal kegiatan warga. Mereka ini kompak dalam banyak hal lain, termasuk internet.
Problem pandemi, memang dirasakan semua kalangan. Kalangan itu, juga termasuk orang Magersari yang memiliki kesibukan berbeda-beda.
Meski kebanyakan para wanita yang notabene ibu-ibu, rata-rata menjadi seorang ibu rumah tangga yang hanya di rumah saja, tetapi suami dan anak-anak sangat perlu akses internet.
Para suami yang diwajibkan WFH karena pandemi, pun terpaksa bekerja dari rumah yang membutuhkan akses internet.
Begitu juga kalangan anak-anak sekolah, diwajibkan belajar daring, ada juga nih yang berprofesi sebagai pekerja jarak jauh menjadi seorang penulis artikel, yaitu saya, ya hanya saya sih, hehe.
Ada juga dong yang berprofesi sebagai guru, banyak sih yang menjadi guru di wilayah saya tinggal. Tentu saja sangat butuh akses internet. Wah, manfaat internet ternyata sangat banyak ya!
Nah dari keperluan yang beragam inilah, tercetuslah ide memasang Wifi IndiHome agar bisa menangani banyak permasalahan warga terkait beraktivitas dari rumah.
Dengan pasang Wifi, semua masyarakat Magersari pun bisa beraktivitas tanpa bingung menghabiskan kuota HP.
Kamu harus tahu, setelah didata siapa saja yang mau ikut, ternyata ada 9 rumah nih yang mendaftar. Tentunya 1 rumah bisa jadi, ada 2 keluarga yang tinggal, bisa dibayangkan, Bagaimana riuhnya pengguna wifi di Magersari.
Kendala Apa Saja yang Hadir Selama Menggunakan IndiHome?
Meskipun IndiHome sudah dipercaya bisa mengakses internet dengan kecepatan yang mumpuni, namun tetaplah tidak terhindar dari kekurangan.
Kapanlalu banyak yang protes, gegara Wifinya mati mendadak. Setelah ditelusuri, kabelnya ada yang putus.
Jika soal itu, tentunya itu adalah sebuah kendala teknis yang tidak bisa dikontrol oleh pihak IndiHome, namun pihak IndiHome bersedia memperbaiki dengan mendatangkan karyawannya untuk memperbaiki kabel tersebut.
Selain kabel, seperti adanya petir di saat hujan pun juga mengakibatkan kondisi wifi terhambat, lagi-lagi pihak IndiHome juga mendatangkan karyawannya untuk perbaikan.
Eh ada lagi nih keluhan warga ini, keluhannya lucu-lucu pokoknya. Sampai mereka mengatakan, “Jangan ada yang main layang-layang di daerah sini, habis layangan yang bikin kabel wifi putus, ganti tali kut_ng yang putus, haha..” Lucu kan guys!
Ini beneran sih, namun kendala seperti itu hanya teknis yang tidak disengaja oleh pihak IndiHome.
Hal ini menunjukkan bahwa pelayanan yang diberikan oleh pihak Telkom Indonesia selaku pemilik Wifi IndiHome sangat bagus, dan sigap dengan kendala yang dirasakan oleh pelanggannya. Yuk, coba pakai IndiHome, dijamin ketagihan.
Apalagi nih, kamu bisa memilih paket sendiri, baik yang 20 MBPS, atau yang unlimited, dengan kecepatan akses hingga 300 MBPS, wah luar biasa.
Semoga dengan adanya cerita yang saya utarakan, bisa menginspirasi yang lain tentang kreatifitas menggunakan internet, dan menjaga kekompakan warga yang lain.
Posting Komentar untuk "IndiHome dan Kekompakan Warga Magersari Sebagai Budaya Gotong-Royong"